Kapten Iriyanto sudah mencatat 6.053 jam terbang dengan AirAsia ketika ia mempiloti pesawat AirAsia QZ8501.
"Dia sangat pintar," kata Suwarto, ayahnya yang berusia 76 tahun, ia mengatakan tentang anaknya. "Dan pengalamannya dalam jet tempur membuatnya sangat mampu menerbangkan pesawat komersial."
Orang tua Iriyanto mengatakan bahwa ia sangat sedih karena pesawat anaknya hilang pada hari Sabtu kemarin; dan secara kebetulan anak mereka yang lain meninggal karena diabetes hanya 10 hari yang lalu.
"Saya mau anak saya pulang dalam keadaan sehat dan selamat. Tapi kalau sudah takdir, kalau Tuhan berkehendak lain.. Anak saya tidak sendirian di atas pesawat. Kalau ini kehendak Tuhan, ya sudah," kata Suwarto kepada wartawan BBC Indonesia, Rizki Washarti, di Surabaya
Putri Iriyanto juga mengupload foto mereka berdua ke akun Facebook-nya. "Papa Pulang. Kakak Masih butuh papa. Papaku Kembalilah. Papa pa Pulang, papa Harus ketemu, "tulisnya, yang diterjemahkan menjadi," Papa pulang. Aku masih membutuhkanmu. Kembali papa saya untuk saya. Papa datang kembali, kita harus bertemu. "
0 comments:
Post a Comment