Olahraga yang berlabel ekstrem hampir semuanya identik dengan olahraga outdoor. Extreme sport memang memiliki tingkat resiko bahaya yang tinggi dan dapat memompa adrenalin lebih cepat. Secara umum, olahraga ekstrim cenderung memiliki target demografis pada orang-orang yang lebih muda daripada olahraga lainnya, bersifat soliter dibandingkan olahraga lainnya terkecuali rafting dan paintball karena olahraga ini dilakukan secara tim. Meskipun resiko bahaya di depan mata begitu besar tapi, banyak orang masih melakukannya. Bisa dikatakan mereka ini the ultimate adrenalin junkies. Menurut wiki, definisi dari olahraga ekstrim sebenarnya kurang tepat. Asal-usul istilah extreme sport sendiri tidak jelas, tetapi istilah ini mulai populer pada tahun 1990-an ketika marketing dari beberapa perusahaan berusaha mempromosikan program mereka seperti X Games dan Extreme Sports Channel yang kemudian disusul peluncuran situs Extreme.com. So, seperti apa 5 olahraga paling ekstrim di dunia? Okay, simak sajian berikut:
Lima Olahraga Terekstrim di Dunia
1. Base Jumping
Olahraga yang satu ini menduduki posisi paling atas diantara olahraga paling berbahaya di dunia. Dilaporkan bahwa terjadi 1 kematian untuk setiap 2.317 lompatan. Sebenarnya olahraga ini hampir mirip dengan terjun payung hanya saja waktu pendaratan yang jauh lebih singkat sehingga meningkatkan resiko kegagalan dalam mengembangkan parasut saat mendarat. Pada olahraga BASE Jumping, si atlet yang disebut Jumper melemparkan diri dari salah satu struktur BASE. Kata BASE sendiri banyak diartikan sebagaiBuilding (gedung), Antena (antena), Span(Jembatan) dan Earth(Bumi) yang mengacu pada tebing. Sebelum mendarat, parasut harus membentang dengan sempurna agar pendaratannya bisa aman. Jika parasut tidak membentang dengan sempurna atau gagal, maka resikonya adalah maut.
2. Tow-In Surfing
Tow-in Surfing berbeda dari surfing pada umumnya. Tantangannya adalah gelombang yang jauh lebih besar kemudian si surfer juga harus ditarik ke gelombang dengan menggunakan jet ski atau helikopter. Resiko yang akan dialami juga jauh lebih besar. Diibaratkan seperti jatuh tertimpa gedung bertingkat. Laird Hamilton sang pelopor Tow-In Surfing mengatakan “Sensasinya seperti kombinasi dari terbang, berlayar dan bergerak secepat yang pernah kamu lakukan.”
Tow-in Surfing adalah teknik berselancar dengan menggunakan bantuan yang bertujuan agar para surfer memungkinkan untuk menangkap gelombang bergerak lebih besar dan lebih cepat dari surfing konvesional. Tow-in surfing diciptakan untuk peselancar yang ingin menangkap gelombang besar dan menerobos hambatan sebesar 30 kaki. Olahraga ini menjadi salah satu terobosan terbesar dalam sejarah dunia selancar.
3. Free Solo Climbing
Panjat tebing termasuk olahraga yang sulit dan memiliki resiko yang tinggi. Sekarang bayangkan jika kalian melakukannya tanpa menggunkan tali pengaman dan peralatan lainnya. Yup, seperti itulah olahraga ekstrem free solo climbing ini. Mereka harus mampu menopang seluruh berat badan mereka hanya dengan menggunakan ujung jari dan telapak kaki, sambil mempertahankan konsentrasi penuh agar mereka tidak jatuh. Satu kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal.
Seperti kebanyakan olahraga ekstrem lainnya, meski resiko besar ada di depan mata tapi para atlet-atlet pada olahraga yang satu ini seperti tak punya rasa takut khususnya pada ketinggian. Semakin hari perkembanggannya semakin pesat terutama pada medan yang mereka tanjaki. Bukan lagi sekedar memanjat tebing yang curam tapi, mereka juga mulai menanjaki gedung-gedung pencakar langit di dunia. Sebut saja Alain Robert yang dijuluki si Spiderman. Julukan ini merujuk pada beberapa aksinya yang fenomenal seperti memanjat gedung Petronas di Malaysia setinggi 452 meter atau 1,483 kaki dan juga Burj Khalifa setinggi 828 meter atau 2,717 kaki.
0 comments:
Post a Comment