Thursday, November 27, 2014

Leave a Comment

Agar tidak terjebak, yuk pelajari perbedaan panti pijat, salon dan hotel berbau plus-plus!


Dunia gemerlap di kota ini memang bertaburan bak jamur dimusim hujan. Baik yang terang-terangan maupun terselubung.

Berbicara mengnai yang terselubung kita pasti sudah mengerti hal-hal yang berbau prostitusi, seperti salon plus-plus, panti pijat plus-plus, dan hotel plus-plus, tapi apakah kita bisa membedakan mana yang negatif atau yang tidak, berikut cuplikannya

Salon plus-plus!



Sama seperti salon kecantiklan lainnya, modus mereka juga berkedok salon pada umumnya, Seperti layanan potong rambut, creambath, rebonding, facial, lulur, spa dan lain-lain. Ini tentu untuk mengelabuhi masyarakat luas, agar mereka bisa dengan leluasa menjalankan bisnisnya.
Masyarakat biasanya sulit untuk membedakan mana salon plus-plus dan mana salon sesungguhnya. Kita baru tahu kalo sudah berada didalamnya. Biasanya mereka melayani laki-laki dan perempuan. Secara kasat mata, mereka memiliki dandanan yang menor.
Kalo sudah masuk, mereka akan menawarkan semua layanan, termasuk layanan plus-plus. Tak hanya penawaran di dalam salon, penawaran di luar pun akan mereka lakukan.

Panti pijat plus-plus!



Selain salon kecantikan, wisata xxx di kota besar banyak yang berkedok panti pijat. Tak sedikit juga panti pijat di kota besar yang menyediakan layanan plus-plus.
Keberadaan panti pijat di kota besar meski sudah puluhan tahun, namun masih banyak yang eksis beroperasi, itu artinya tingkat pengguna dipastikan juga semakin banyak baik dari warga sekitar, maupun warga luar kota.

Hotel plus-plus!



Dibanding Salon dan Panti pijat, jumlah tempat penampungan wanita nakal di kota besar jauh lebih sedikit. Hanya ada beberapa tempat penampungan wanita panggilan alias PSK di kota besar.
Jika tawaran diterima, mereka akan langsung melakukan transaksi ditempat. Melalui telpon/sms/bbm, lelaki tersebut akan meminta sang wanita pesanan keluar rumah. Tak lama kemudian, si lelaki hidung belang akan menghampiri di depan pintu. Entah kemana mereka akan pergi, terserah mereka yang akan menentukan tempatnya. Untuk sekali transaksi, konsumen akan dikenakan tarif antara Rp 200 hingga Rp 400 ribu.

0 comments:

Blogging World