Friday, January 16, 2015

Leave a Comment

10 Fakta Unik tentang Kota Wisata Batu Yang Belum Kamu Tahu


Sudah pernah mampir ke Batu, Jawa Timur? Jika sudah, pasti ingin kembali untuk berlibur di sana. Hawa sejuk pegunungannya memang bikin siapapun betah dan ingin datang lagi! Nah, sebelum berkunjung kembali ke kota penghasil apel ini, baca dulu 10 fakta unik tentang Kota Batu berikut:


January 17, 2015 at 13:40 | Source: suekbookie.com



Dahulu Batu adalah bagian dari Kabupaten Malang. Namun, sejak tahun 2001 resmi memisahkan diri dan menjadi Kota Wisata Batu. Jadi, jangan keliru bilang Batu terletak di kota Malang ya!





Dijuluki De Klein Switzerland van Java atau Swiss Kecil di Pulau Jawa. Sejak jaman kolonial, tempat ini sudah menjadi tempat peristirahatan kegemaran keluarga petinggi Belanda.





Nama “Batu” berasal dari nama salah seorang ulama pengikut Pangeran Diponegoro yang bernama Abu Ghonaim atau Kyai Gubug Angin. Oleh warga setempat, kyai berpengaruh ini akrab disapa Mbah Wastu. Karena kebiasaan masyarakat Jawa yang sering menyingkat nama, “Mbah Wastu” lama kelamaan menjadi “Mbatu” dan akhirnya menjadi “Batu”.





Kota Batu dikelilingi oleh 6 gunung. Salah satunya adalah Gunung Kawi yang suasananya disebut-sebut mirip dengan pedesaan negeri Tiongkok di masa lalu.



Daya tarik lain kota Batu: Vihara Dewi Kwan Im yang terletak di Gunung Kawi


Pioneer tempat wisata di Batu, Taman Selecta, telah berdiri sejak tahun 1928 dan merupakan salah satu 'tempat pelarian' favorit Soekarno dan Hatta pasca perang kemerdekaan.





Di daerah Songgoriti, terdapat Kawasan Wisata Payung yang berupa deretan warung tenda. Makanan yang disajikan sebenarnya standar, seputar jagung, roti, mie instan, dan minuman hangat. Namun yang membuat Si Payung ini istimewa adalah hawa sejuk dan pemandangan spektakuler Kota Batu dari ketinggian.





Kota Batu adalah satu-satunya kota di Indonesia yang alun-alunnya memiliki bianglala.





Berkat pariwisatanya yang dikelola dengan baik, Kota Wisata Batu meraih peringkat ke-4 untuk pertumbuhan ekonomi tercepat se-Indonesia (data Bappenas 2011). Sebuah prestasi luar biasa untuk kota yang ketika itu baru berusia 10 tahun!





Di bawah Candi Songgoriti yang mungil, mengalir 3 sumber mata air sekaligus. Mata air panas yang mengandung belerang, mata air dingin yang rasanya seperti air kelapa, dan mata air hangat yang dipercaya merupakan pertemuan aliran mata air ke-1 dan ke-2.



Sayangnya, kompleks candi ini hanya tinggal puing-puing karena banyak batu yang hilang ketika dipugar.


Selain diolah menjadi keripik, cincau, dan cuka, ternyata apel Batu juga diolah menjadi sambal. Mau coba hasil ulekan cabai, apel, dan terasi? Cobalah ayam goreng sambal apel di Kedai Apel Kusuma Agrowisata.



Sekarang sudah mengenal kota Batu lebih dekat kan? Jangan ragu-ragu untuk berkunjung kembali karena Batu selalu punya hal-hal menarik untuk dieksplorasi.

0 comments:

Blogging World