Bersamaan dengan prosesi peluncuran Kawasaki Ninja H2 dan H2R di Sirkuit Sentul, Bogor, (16/1/2014), PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) juga menyerahkan secara simbolis tiga pembeli pertama sepeda motor jalanan yang diklaim tercepat di dunia itu. Salah satu dari tiga konsumen itu adalah Henrikky Manulang.
Rikky, begitu dia akrab disapa, adalah pengguna setia Kawasaki, khususnya Ninja. Sepeda motor terakhirnya yang dia pakai sekarang adalah Ninja 250 lansiran 2014. ”Saya sudah lama ingin punya sepeda motor yang lebih besar cc-nya dari Ninja 250, untuk touring di Lombok,” kata anggota klub Ninja Owner Club (NOC) Lombok itu.
Incaran awal, sebelum meluncur H2, adalah Kawasaki ZX-14R atau Z1000. Uang tunai Rp 300 juta pun disiapkan untuk memboyongnya. Namun muncul H2, dan pemilik toko online voucher game dan aplikasi ibanezblack.com itu menunda pembelian sambil mengamati perkembangan.
”Saya lihat foto-fotonya di internet, lihat bodinya yang kayak robot, lalu lihat videonya, saya langsung tidak berpikir panjang. Langsung tutup mata ngasih tanda jari Rp 50 juta,” kata Rikky.
Memang, uang Rp 300 juta yang disiapkan belum cukup untuk menebus H2 yang dibanderol Rp 580 juta. Akhirnya Rikky dengan segala cara mengumpulkan sisa kekurangan dengan menggenjot bisnis online sampai terkumpul untuk membayarnya secara tunai.
Istri sewotUang tabungan yang dibatasi terpakai tak lebih dari Rp 300 juta pun ikut amblas. Sang istri sempat sewot dan mengomel. ”Istri saya geleng-geleng kepala, dia bilang mending beli rumah atau mobil. Tapi mau gimana lagi, namanya kepingin, kalau uang nanti bisa dicari lagi,” kata Rikky.
Saat ini, Rikky harap-harap cemas menunggu kehadiran Ninja H2 di rumahnya. Dirinya tak bisa menyembunyikan rasa cemas. Bukan lantaran takut, namun antara grogi dan ingin mengendarainya, berkaitan dengan status sepeda motor terkencang yang disandang H2.
”Pasti kencang sepeda motornya. Di Sentul ini saya tidak dibolehin nyoba. Ya sabar dulu,” tukas Rikky.
0 comments:
Post a Comment