Tuesday, February 17, 2015

Leave a Comment

Konflik di Myanmar dikhawatirkan mengganggu Cina

Tentara Myanmar

Cina memperingatkan bahwa perang di Myanmar antara tentara pemerintah dengan pemberontak suku Kokang bisa mengancam stabilitas perbatasan.
Kementerian Luar Negeri Cina menambahkan bahwa keamanan di kawasan dekat perbatasan di wilayah Cina juga bisa terancam akibat konflik tersebut dan mendesak semua pihak untuk menahan diri.
Seorang juru bicara kelompok pemberontak suku Kokang di timur laut Myanmar mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 80 warga sipil tewas ditembak tentara di Laukai, kota terbesar di wilayah Kokang, dekat perbatasan Myanmar-Cina.
Media Myanmar melaporkan sedikitnya 47 orang tewas dalam konflik di kawasan Kokang dan 70 lebih cedera.
Sementara kantor berita Cina, Xinhua, menyebutkan pekan lalu terdapat lebih dari 30.000 kali lintas perbatasan untuk memasuki ke Provinsi Yunnan.
Pengungsi Myanmar
Pihak berwenang Cina mengatakan sudah terjadi 30.000 kali lintas perbatasan ke Provinsi Yunan.
"Warga dari Myanmar sudah melintasi masuk ke Cina lebih dari 30.000 kali sejak tanggal 9 Februari," seperti tertulis dalam pernyataan kantor media kota Lincang di Provinsi Yunan yang dikutip Xinhua.
Ditambahkan pihak berwenang memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga Myanmar yang mengungsi tersebut, dengan memberi pangan, obat-obatan, dan layanan karantina.
Bagaimanapun pernyataan pemerintah Myanmar, seperti dilaporkan kantor berita AFP, menegaskan akan meneruskan tindakan di wilayah Kokang 'yang diperlukan untuk keamanan dan keselamatan warga setempat serta juga untuk perdamaian, stabilitas, dan penegakan hukum'.
Pertarungan marak kembali di Kokang pada tanggal 9 Februari tahun ini setelah masa yang relatif tenang selama enam tahun belakangan.

0 comments:

Blogging World